Saat itu, Almarhum Almaghfurlah Gus Dur berziarah ke makam Tebuireng bersama rombongan di temani adik sepupu beliau, KH. A Hakam Kholiq. Ketika rombongan sampai di pusara makam, Gus Dur mempersilahkan Gus Hakam untuk memimpin tahlil.
Setelah selesai membaca Fatihah, Gus Dur tertidur hingga tahlil sempurna dibacakan. Betapa terkejutnya seorang santri yang ikut nimbrung tahlilan, memperhatikan hal tersebut.
Selanjutnya saatnya doa dibacakan, Gus Hakam pun dengan penuh ketawadhu'an berniat agar kakak sepupu beliau tersebut yang memimpin doa dan membangunkan Gus Dur.
"Mas, wayahe ndungo", pinta Gus Hakam.
"Yo ndungo seh", Gus Dur malah menyuruh adik sepupunya itu untuk memimpin do'a.
Lagi-lagi santri tadi terheran-heran, "Gus Dur tidur lagi"
Setelah doa selesai, Gus Hakam pun membangunkan Gus Dur dengan penuh ketawadhu'an.
"Mas, sudah selesai", tutur Gus Hakam.
"Yo mbalik seh", jawab Gus Dur..
Lahu Al-Faatihah
Sumber cerita : Ustadz ponpes Tebuireng via Hilmy Al Banjary